Rabu, 13 September 2017

Bahagialah biar aku saja yang terluka

Terlalu mudah bagiku mengagumimu... Awal bertemu kau menyapaku dengan senyum termanismu... Menghabiskan waktu seharian denganmu... Membuat rasa kagum itu menjelma menjadi sebuah rasa yang sukar di ungkap lewat kata... Banyak puisi tentangmu yang ku cipta... Mengungkap rasa yang berkecambuk didalam dada... Dering yang bertuliskan namamu menghadirkan beberjuta warna... Setiap detik yang terlewatkan seperti alunan melodi yang kau cipta untuk tenangkan jiwa.. Hingga pada akhirnya... Badai itu menghempaskan diriku... Merenggut tawa dari bibirku... Kau menceritakan tentang dia yang telah merenggut rindumu... Yang hadirkan resah dalam setiap detak jantungmu... Aku masih bisa berdiri di hadapanmu... Kakiku masih bisa menopang tubuhku... Tapi tahu kah kau??? Hatiku lebih dari remuk... Duniaku runtuh tepat di hadapanmu... Dengan senyum palsuku... Ku katakan padamu... Kejarlah ia... Raihlah tangannya.. Dekaplah tubuhnya... Dan milikilah hatinya... Bahagialah.... Dan tahukah kau saat itu Ada kata yang tertahan... Bahagialah... Biar aku saja yang terluka...

Minggu, 14 Desember 2014

MERINDUKAN CAHAYA MENTARI

Menelusuri lorong-lorong sepi,,,,
mencoba mencari lentera tuk usik ketakutan yang menghantui...
aku menjerit dalam lukaku....
aku merintih dalam perihku,,,

tak mampu ku berdiri dengan beban dipundakku,,,
tak mampuku menari dengan duri di kakiku,,,,,
kemanaku harus pergi melangkah????
siapa yang akan ku jadikan kawan???



Senin, 15 April 2013

puisi untuk pahlawan dalam hidupku

Ketika Ragamu Tak Disisiku

Ketika raga terpisah oleh ruang dan waktu
Ketika paras tak dapat terlihat oleh mata
Ketika kata hanya terlontar melalui dunia maya
Hanya air mata yang tetap setia

Kerinduan membelit erat
Berjuta tanya terlontar dalam benak
Bagaimanakah keadaan mentari dan rembulanku???
Apakah kebahagiaan senantiasa menyapa mereka????

Tubuh kini terbaring lemah,,,
Mungkinkah semua karna rindu???

Ku berlutut pada sang pemilik kehidupan
Berharap tawa selalu menyertai mereka,,,

Aku mengasihimu pahlawan hidupku,,,

Selasa, 08 Mei 2012

KONSEP METODE DAN TEKNIK PEMBELAJARAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH



 KONSEP METODE DAN TEKNIK PEMBELAJARAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH

1. Pengertian Metode Dan Teknik Pembelajaran Pendidikan Luar Sekolah
1.a) Pengertian metode pembelajaran pendidikan luar sekolah
Metode secara harfiah berarti “cara”. Secara umum, metode diartikan sebagai suatu cara atau prosedur yang dipakai untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam pendapat lain juga dijelaskan bahwa metode adalah cara atau prosedur yang dipergunakan oleh fasilitator dalam interaksi belajar dengan memperhatikan keseluruhan sistem untuk mencapai suatu tujuan. Sedangkan kata “mengajar” sendiri berarti memberi pelajaran (Fathurrohman dan Sutikno, 2007; 55).
Berdasarkan pandangan di atas dapat dipahami bahwa metode mengajar pendidikan luar sekolah  merupakan cara-cara menyajikan bahan pelajaran oleh pendidik kepada peserta didik untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Metode itu sendiri merupakan salah satu sub system dalam sistem pembelajaran, yang tidak bisa dilepaskan begitu saja.
1.b)  Pengertian teknik pembelajaran pendidikan luar sekolah
Teknik pembelajaran merupakan pelaksanakan apa yang sesungguhnya terjadi (dilakukan guru) untuk mencapai tujuan yang bersifat implementatif.
Teknik pembelajaran adalah keterampilan pembelajaran Keterampilan merupakan perilaku pembelajaran yang paling spesifik. Keterampilan meliputi keterampilan/teknik menjelaskan, demonstrasi, bertanya, dan masih banyak lagi.
Teknik pembelajaran pendidikan luar sekolah adalah keterampilan dan seni (kiat) untuk melaksanakan langkah-langkah yang sistematik dalam melakukan suatu kegiatan dalam pendidikan luar sekolah.




2) Jenis-Jenis Metode Dan Teknik Pendidikan Luar Sekolah
2.a). Metode pendidikan luar sekolah
1.      Metode Ceramah (Preaching Method)
Metode ceramah yaitu sebuah metode mengajar dengan menyampaikan informasi dan pengetahuan saecara lisan kepada sejumlah siswa yang pada umumnya mengikuti secara pasif. Muhibbin Syah, (2000). Metode ceramah dapat dikatakan sebagai satu-satunya metode yang paling ekonomis untuk menyampaikan informasi, dan paling efektif dalam mengatasi kelangkaan literatur atau rujukan yang sesuai dengan jangkauan daya beli dan paham siswa.
2.      Metode diskusi ( Discussion method )
Muhibbin Syah ( 2000 ), mendefinisikan bahwa metode diskusi adalah metode mengajar yang sangat erat hubungannya dengan memecahkan masalah (problem solving). Metode ini lazim juga disebut sebagai diskusi kelompok (group discussion) dan resitasi bersama ( socialized recitation )
3.      Metode demontrasi ( Demonstration method )
Metode demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara memperagakan barang, kejadian, aturan, dan urutan melakukan suatu kegiatan, baik secara langsung maupun melalui penggunaan media pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau materi yang sedang disajikan. Muhibbin Syah ( 2000).
4.      Metode ceramah plus
Metode ceramah plus adalah metode mengajar yang menggunakan lebih dari satu metode, yakni metode ceramah gabung dengan metode lainnya.Dalam hal ini penulis akan menguraikan tiga macam metode ceramah plus yaitu :
a.       Metode ceramah plus tanya jawab dan tugas (CPTT).
Metode ini adalah metode mengajar gabungan antara ceramah dengan tanya jawab dan pemberian tugas.
Metode campuran ini idealnya dilakukan secar tertib, yaitu :
1). Penyampaian materi oleh guru.
2). Pemberian peluang bertanya jawab antara guru dan siswa.
3). Pemberian tugas kepada siswa.
b. Metode ceramah plus diskusi dan tugas (CPDT)
Metode ini dilakukan secara tertib sesuai dengan urutan pengkombinasiannya, yaitu pertama guru menguraikan materi pelajaran, kemudian mengadakan diskusi, dan akhirnya memberi tugas.
c. Metode ceramah plus demonstrasi dan latihan (CPDL)
Metode ini dalah merupakan kombinasi antara kegiatan menguraikan materi pelajaran dengan kegiatan memperagakan dan latihan (drill)
5.      Metode resitasi ( Recitation method )
Metode resitasi adalah suatu metode mengajar dimana siswa diharuskan membuat resume dengan kalimat sendiri .
6.      Metode percobaan ( Experimental method )
Metode percobaan adalah metode pemberian kesempatan kepada anak didik perorangan atau kelompok, untuk dilatih melakukan suatu proses atau percobaan. Syaiful Bahri Djamarah, (2000)
2.b). Jenis-jenis Teknik pembelajaran pendidikan luar sekolah
Teknik-teknik pembelajaran pendidikan luar sekolah digolongkan kedalam tujuh jenis, yaitu:
1.      Teknik penyajian (presentasi)
Teknik penyajian (presentasi) mencakup ceramah, siaran televisi dan video tape, film, slide, Debat, dialog, tanya jawab, symposium dan lain-lain
2.      Teknik pembinaan partisipasi
Teknik pembinaan partisipasi adalah peserta didik dalam kelompok besar yang mencakup Tanya jawab, forum, kelompok mendengar. panel beeaksi, bermain peran dan lain-lain.
3.      Teknik untuk diskusi
Teknik untuk diskusi memcakup diskusi terbimbing, diskusi buku, diskusi pemecahan masalah, dan diskusi kasus.
4.       Teknik simulasi
Teknik simulasi terdiri dari bermain peran, pemecahan masalah kritis, dan studi kasus
5.      Teknik pelatihan kelompok
6.      Teknik pelatihan tanpa bicara
7.      Teknik pelatihan keterampilan praktis dan kepelatihan
3) Prinsip-Prinsip Memilih Metode Dan Teknik Pendidikan Luar Sekolah
3.a). prinsip-prinsip memilih metode antara lain:
1. Efektif dan efisien.
2. Digunakan secara bervariasi.
3. Digunakan dengan memadukan beberapa metode.
Efektif dan efisien harus selalu dipikirkan dalam penggunaan metode karena untuk supaya tidak terjadi pemborosan waktu maupun biaya dalam pembelajaran. Sedangkan variasi dan pemaduan penggunaan sangat menguntungkan karena untuk megurangi kebosanan, dan memudahkan peserta didik dalam mencapai dalam tujuan pembelajaran. Karena masing-masing metode mempunyai kelebihan dan kekurangannya.

3.b). Prinsip-prinsip Memilih teknik
Prinsip-prinsip Memilih teknik adalah sebagai berikut::
• hubungan sebab akibat,
• kejadian yang diatur oleh suatu keteraturan dan hukum,
• prosedur atau proses,
• tujuan suatu kegiatan atau proses.

4.) Faktor-Faktor Memilih Metode Dan Teknik Pendidikan Luar Sekolah
3.a). factor-faktor  yang perlu di perhatikan dalam menentukan metode pembelajaran, antara lain:
1. tujuan pembelajaran
Tujuan pembelajaran adalah hasil yang diharapkan/ hal yang diingin dicapai dalam pembelajar.
2. kemampuan pendidik
Kemampuan pendidik atau kompetensi pendidik adalah kemampuan pendidik dalam menyampaikan mate dalam menyampaikan materi pembelajaran.



3. kemampuan peserta didik
Kemampuan peserta didik adalh sejauh mana peserta didik dapat memahami materi yang disampaikan pendidik.
4. jumlah peserta didik
Jumlah peserta didik adalah jumlah keselurahan peserta didik dalam satu kelas, agar peserta didik dapat memahami materi pelajaran.
5. jenis materi
Jenis materi adalah macam-macam materi yang disampaikan oleh pendidik
6. Waktu
Waktu berkaitan dengan lamanya kegiatan pembelajaran dan kapan kegiatan itu berlangsung.
7. fasilitas yang ada.
Fasilitas adalah alat-alat yang digunakan dalam proses belajar-mengajar.

3. b). Faktor-faktor yang mempengaruhi teknik pembelajaran
Faktor-faktor yang mempengaruhi teknik pembelajaran adalah sebagai berikut:
1.      Faktor manusia
Faktor manusia adalah peserta didik, tenaga lain yang terkait dan masyarakat.
2.      Faktor tujuan belajar
tujuan belajar erat hubungannya dengan penggunaan tipe-tipe belajar.
3.      Faktor bahan belajar
Faktor bahan belajar akan materi pembelajaran akan mempengaruhi pertimbangan pendidikdalam memilih dan menetapkan teknik yang akan digunakan.
4.      Faktor waktu dan fasilitas belajar
Waktu berkaitan dengan lamanya kegiatan pembelajaran dan kapan kegiatan itu berlangsung. Dan fasilitas seperti keadaan ruangan, tempat duduk dan penerangan.
5.      Faktor sarana dan prasarana
Kemudahan dalam menetapkan sarana belajar perlu diperhatikan dalam penentuan teknik pembelajaran.



5. Tahap-tahap Metode Dan Teknik Pendidikan Luar Sekolah
5.a) Tahap-tahap Metode Pendidikan Luar Sekolah
Metode pembelajaran dalam implementasinya memiliki fase-fase / tahap tertentu. Secara garis besar dalam satu proses interaksi belajar, metode pembelajaran dikelompokkan menjadi empat fase utama, yaitu fase pendahuluan, fase pembahasan, fase menghasilkan dan fase penurunan.
Fase pendahuluan; dimaksudkan untuk menyusun dan mempersiapkan mental set yang menguntungkan, menyenangkan guna pembahasan materi pembelajaran. Dalam fase ini fasilitator dapat melakukan kaji ulang (review) terhadap pembahasan sebelumnnya dan menghubungkan dengan pembahasan berikutnya.
Fase pembahasan dimaksudkan untuk melakukan kajian, pembahasan dan penelahaan terhadap materi pembelajaran. Dalam fase ini, peserta didik mulai dikonsentasikan perhatiannya kepada pokok materi pembahasan. Dalam fase ini perlu dicari metode yang cocok dengan tujuan, sifat materi, latar belakang peserta didik dan guru.
Fase menghasilkan tahap penarikan kesimpulan bedasarkan dari seluruh hasil pembahasan yang berdasarkan pengalaman dan teori yang mendukungnya.
Fase penurunan dimaksudkan untuk menentukan konsentrasi peserta didik secara berangsur-angsur. Ketegangan perhatian peserta didik terhadap materi pembelajaran perlu secara bertahap diturunkan untuk memberi isyarat bahwa proses pembelajaran akan berakhir.

5.b) Tahap-tahap Teknik Pendidikan Luar Sekolah
Tahap-tahap teknik pembelajaran adalah sebagai berikut:
1.      Tahap pembinaan keakraban
2.      Tahap identifikasi kebutuhan, sumber dan kemungkinan hambatab
3.      Tahap perumusan tujuan balajar
4.      Tahap penyusunan program kegiatan
5.      Tahap pelaksanaan kegiatan pembelajaran.
6.      Tahap penilaiaan proses, hasil dan pengaruh kegiatan pembelajaran.

6). Prinsip-prinsip Metode Dan Teknik Pendidikan Luar Sekolah
6.a). prinsip-prinsip dalam menggunakan metode pembelajaran:
1. pembelajaran langsung
Pembelajaran langsung sangat diarahkan oleh guru. Metode yang cocok antara lain: ceramah, tanya jawab, demonstrasi, latihan, dan drill.
2. Pembelajaran tidak langsung
Sering disebut inkuiri, induktif, pemecahan masalah, pengambilan keputusan dan penemuan. Strategi ini berpusat pada peserta didik. Metode yang cocok digunakan antara lain: inkuiri, studi kasus, pemecahan masalah, peta konsep.
3. Pembelajaran interaktif
Menekankan pada diskusi dan sharing di antara peserta didik, maka metode yang cocok antara lain: diskusi kelas, diskusi kelompok kecil atau projek, kerja berpasangan.
4. Pembelajaran mandiri
Merupakan strategi pembelajaran yang bertujuan untuk membangun inisiatif individu, kemandirian, dan peningkatan diri. Bisa dilakukan dengan teman atau sebagai bagian dari kelompok kecil. Memberikan kesempatan peserta didik untuk bertanggung jawab dalam merencanakan dan memacu belajarnya sendiri. Dapat dilaksanakan sebagai rangkaian dari metode lain atau sebagai strategi pembelajaran tunggal untuk keseluruhan unit. Metode yang cocok antara lain: pekerjaan rumah, karya tulis, projek penelitian, belajar berbasisi komputer, E-learning.
5. Belajar melalui pengalaman
Berorientasi pada kegiatan induktif, berpusat pada peserta didik dan berbasis aktivitas. Refleksi pribadi tentang pengalaman dan formulasi perencanaan menuju penerapan pada konteks yang lain merupakan faktor kritis dalam pembelajaran empirik yang efektif. Metode yang cocok antara lain: bermain peran, observasi/survey, simulasi.

6.b). Prinsip-prinsip dalam menggunakan teknik pembelajaran
Prinsip-prinsip dalam menggunakan teknik pembelajaran adalah sebagai berikut:
• partisipasi peserta didik menjadi tinggi apabila pertanyaan diajukan
• terjadi campuran antara level kognitif tinggi dan rendah
• pemahaman pemahaman semakin meningkat
• pemikiran peserta didik terangsang
• balikan dan penguatan terjadi
• kemampuan berfikir kritis demakin tajam
• kreativitas peserta didik didorong
II. TANGGAPAN TERHADAP KONSEP TENTANG METODE DAN TEKNIK PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH
Tanggapan negative terhadap metode:
·         Monopoli guru terhadap proses pembelajaran yang sering menggunakan metode ceramah dalam semua lini pembelajaran sehingga terlihat pembelajaran berpusat pada guru (teacher centered).

Tanggapan positif:
·         Dengan metode yang digunakan peserta didik lebih cepat mengetahui materi pembelajaran yang telah disampaikan oleh pendidik.
·         Penggunaan waktunya lebih cepat dalam proses belajar mengajar karena pendidik telah merancang metodenya.

Tanggapan negative terhadap teknik:
·         Pendidik kerapkali kurang tepat memilih teknik yang tepat dengan metode yang digunakan dalam proses belajar mengajar, padah teknik pembelajaran juga menentukan keberhasilan pembelajaran.

Tanggapan positif terhadap teknik:
·         Dengan menggunakan teknik pembelajaran peserta didik dapat memahami materi yang disampaikan oleh pendidik dan mengurangi terjadi kesalahan persepsi antara pendidik dan peserta didik
·         Pendidik lebih mudah mengarakkan peserta didik dalam proses belajar mengajar yang berlangsung.
III. SOLUSI UNTUK TANGGAPAN KONSEP TENTANG MEDIA DAN BAHAN AJAR PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH
Solusi terhadap tanggapan negative terhadap metode pembelajaran:
·         Metode yang digunakan hendaknya mengacu pada pemberdayaan siswa dalam belajar karena siswa sebagai subyek belajar,sehingga siswa akan belajar sesuai dengan kemampuan dan kemauannya dalam meciptakan situasi “Student Centered”.

Mempertahankan solusi positif metode pembelajaran:
·         Pendidik dan peserta didik saling bekerja sama untuk saling berbagi dalam proses belajar mengajar agar tujuan yang hendak dicapai terlaksana.
Solusi terhadap tanggapan negative terhadap teknik pembelajaran:
Dalam penggunaan teknik yang akan dilakukan pendidik hendaknya menempuh langkah-langkah sebagai berikut: (a) Adanya masalah yang akan dipecahkan, (b) Sesuai dengan tingkat perkembangan kognitif peserta didik, (c) Konsep atau prinsip yang harus ditemukan oleh peserta didik melalui kegiatan tersebut perlu dikemukakan dan ditulis secara jelas, (d) harus tersedia alat dan bahan yang diperlukan, (e) Sususnan kelas diatur sedemian rupa sehingga memudahkan terlibatnya arus bebas pikiran peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar, (f) Guru harus memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengumpulkan data, (g) Guru harus memberikan jawaban dengan tepat dengan data serta informasi yang diperlukan peserta didik.
Mempertahankan solusi positif teknik pembelajaran:
·         Pendidik dalam menggunaan teknik pembelajaran hendaknya selalu memperhatikan perkembangan peserta  didik serta kebutuhan peserta didik.
·         Pendidik selalu mengupayakan keberhasilan pembelajaran dalam proses belajar mengajar yang dilakukan.




DAFTAR PUSTAKA
Sudjana, djuju (2005) metode dan teknik pembelajaran partisipatif.Bandung: nusantara press
http:// wikipedia.com

Senin, 07 Mei 2012

pendidik dan tenaga kependidikan PLS


TUGAS POKOK DAN FUNGSI TUTOR,FASILITATOR DESA BINAAN INTENSIF DAN TENAGA LAPANGAN DIKMAS ( PTK PLS)
Pendidikan nasional diselenggarakan melalui jalur pendidikan formal,nanformal dan informal yang dapat saling melengkapi dan memperkaya. Jalur pendidikan nonformal yang disebut juga pendidikan luar sekolah (PLS) diselenggarakan bagi masyarakat yang memelukan layanan pendidikan yang berfungsi sebagai pengganti, penambah atau pelengkap pendidikan formal dalam rangka mendukung pendidikan seumur hayat(UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003). Pebyelanggaran pendidikan pada jalur pendidikan luar sekolah terdiri atas pendidik dan tenaga kependidikan (PTK-PLS).
 PTK-PLS merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan. Pendidik dan tenaga kependidikan non formal terdiri dari PNS dan bukan PNS. Pendidik dan tenaga kependidikan yang berstatus PNS adalah pamong belajar dan penilik. Sedangkan pendidik dan tenaga kependidikan yang berstatus bukan PNS adalah tutor, fasilitator, fasilitator desa intensif, tenaga lapangan dikmas, nara sumber  teknis, dan sebagainya.
Tugas Pokok Dan Fungsi Tutor
            Tutor adalah seorang tenaga pendidik yang harus menjadi kemampuan dalam melaksanakan tugas dan fungsinya dalam proses pembelajaran pendidikan kesetaraan baik program paket A, paket B, dan paket C. Tutor pendidik kesetaraan sebagai seorang pendidik harus memiliki kualifikasi, akademik dan kompetensi, sebagai agen pembelejaran sehat jasmani dan rohani serta memiliki kemmpuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
Tugas pokok tutor adalah sebagai berikut :
a.          Mempersiapkan peserta didik untuk belajar
b.         Menunjukan penguasaan materi pembelajaran
c.          Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan
d.         Menyampaian materi dengan jelas sesuai dengan belajar dan karakteristik
e.          Mengaitkan materi dengan realitas kehidupan
f.          Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya kebiasaan positif
g.         Menggunakan media secara efektif dan efisien
h.         Melibatkan peserta didik dalam pemanfaatan media

        Fungsi tutor adalah sebagai berikut :
a.          Menumbuhkan partisipasi aktif peserta didik dalam pembelajaran
b.         Menunjukan sikap terbuka terhadap respon peserta didik
c.          Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme peserta didik dalam belajar
d.         Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi
e.          Memantau kemajuan belajar selama proses pembelajaran
f.          Menggunakan bahasa lisan dan tulisan secara jelas baik dan benar
g.         Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai
h.         Melakukan refleksi atau membuat rangkuman dengan sistem peserta didik
i.           Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan bagi tugas sebagai bagian remedial atau pengayaa.
Tugas Pokok Dan Fungsi Desa Fasilitator Desa Binaan Intensif
        Fasilitator Desa Binaan Intensif (FDI) adalah tenaga kontrak berpendidikan sarjana, satu sarjana eksata dan satunya lagi non-eksata yang bertugas memberikan layanan PNF yang merata dan berkualitas, terutama bagi masyarakat yang bermukim di desa-desa dengan kategori terpensil dan tertinggi.
Fungsi Fasilitator Desa Binaan Intensif (FDI) Yaitu :
a.       Sebagai Narasumber
Artinya sebagai seorang fasilitator harus mampu menyatakan dan siap dengan informasi – infornasi termasuk pendukungan yang berkaitan dengan program. Seornag fasilitator harus mampu menjawab pertanyaan, memberikan ulasan, gambaran analisis, mampu memberikan saran atau nasehat yang kongkrit dan realitas agar mudah diterapkan.

b.      Sebagai Guru
Fungsi sebagai guru seringkali dibutuhkan untuk membantu masyarakat dalam mempelajari dan memahami keterampilan atau pengetahuan baru dalam pelaksanaan program dan mampu menyampaikan materi yang di butuhkan sesuai dengan kondisi dan bahas yang mudah diceran oleh masyarakat.

c.       Sebagai Mediator
Seorang fasilitator diharapkan juga dapat berperan sebagai orang yang dapat menengahi diantara kelompok atau individu di masyarakat terjadi perbedaan kepentingan atau masalah.

d.      Memberikan layanan PNF yang merata dan berkualitas terutama bagi masyarakat yang bermukim di desa – desa dengan kategori terpencil dan tertinggal.
Tugas Pokok Dan Fungsi Tenaga Lapangan Dikmas (Tld)
            Tenaga Lapangan Dikmas (TLD) yaitu tenaga kontrak tahunan yang bertugas membantu Kepala Cabang Dinas Pendidikan Kecamatan dalam mengumpulkan, mengelolah, dan mengevaluasi data PNF dalam rangka mendukung pemasaran kualitas pelaksanaan program PNF setempat. Menjadi TLD harus memiliki kualifikasi tingkat pendidikan S1 oleh karena itu tugas TLD disesuaikan dengan pengetahuan dan keterampilannya. Pada awalnya tugas ini adalah tugas penilik, namun setelah penilik berubah fungsi menjadi tenaga fungsional maka tugas tersebut diambil alih TLD.
Tugas Tenaga Lapangan Dikmas
Tugas TLD adalah melaksanakan tugas sebagai pemantauan program PNF, penilik juga bertugas membantu Kepala cabang dinas pendidikan kecamatan untuk merencanakan dan memastikan kualitas program dikecamatan. Tugas ini sangat berat, karena kualifikasi yang dimiliki pada umumnya lebih tinggi dari staf tenaga kependidikan yang ada di dinas pendidikan kecamatan. Tidak jarang seorang TLD harus bekerja tanpa mengenal waktu dan banyak pula yang bekerja didaerah khusus.  


Fungsi Tenaga Lapangan Dikmas
1.      Sebagai sarana pendukung pemastian pelaksanaan program pendidikan non formal
2.      Sebagai tenaga pemikir dan pekerja dalam mengawasi selama kegiatan pendidikan non formal.